Sabtu, 29 Agustus 2015

Ingin Lebih Bahagia? Kurangi Akses Facebook

 
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian dari Texas, Amerika Serikat menjelaskan efek buruk dari jejaring sosial Facebook yang bisa mengakibatkan perasaan depresi.
Mai-Ly Steers, seorang peneliti dari University of Houston, Texas menjabarkan efek buruk Facebook yang muncul dari suasana penuh 'persaingan' di dalam jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu.
Di Facebook, para pengguna ramai mempublikasikan apapun yang terjadi di kehidupan sehari-harinya, dan hal ini nyatanya menimbulkan perasaan yang suka membanding-bandingkan gaya hidup seseorang dengan yang lain. Hal inilah menimbulkan perasaan depresi.
"Perasaan depresi yang timbul dari Facebook karena kebiasaan para pengguna yang doyan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, sifatnya sangat berkaitan," jelas Steers, seperti dikutip dari situs Belfast Telegraph.
Lihat juga:
Facebook, Path dan Instagram Bikin Ponsel Android Jadi Lemot
Ia menjabarkan, hal bahaya dari Facebook adalah jejaring sosial ini menyuguhkan informasi mengenai teman-teman yang tak terlalu dekat, lalu hal tersebut memberi kesempatan lebih besar lagi untuk membanding-bandingkan keadaan sosial satu sama lain.
Pilihan Redaksi
RISET: PENDUKUNG ISIS LEBIH SUKA ANDROID KETIMBANG APPLE
HOBI NETIZEN INDONESIA, BUKA MEDSOS DAN CARI INFORMASI
BERAPA JUMLAH PENGGUNA FACEBOOK DAN TWITTER DI INDONESIA?
USIA TENTUKAN PILIHAN MEDIA SOSIAL
"Anda tak bisa betul-betul menghindari dorongan untuk membanding-bandingkan karena Anda tak akan pernah menebak apa yang akan teman Anda publikasikan. Ditambah, teman-teman Anda pasti berbagi konten bagus yang terjadi di hidupnya," lanjut Steers.
Menurut Steers, proses membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain secara psikologis sudah pasti menimbulkan rasa depresi karena pasti orang tersebut merasa hidupnya tak sebaik dengan yang lain.
Steers juga berharap, penelitiannya ini akan menitikberatkan pada kecanggihan teknologi yang tak selalu berdampak positif bagi masyarakat dan menyarankan untuk mengurangi penggunaan Facebook demi mengurangi risiko depresi.
Penelitian Steers yang berjudul "Seeing Everyone Else's Highlight Reels: How Facebook Usage is Linked to Depressive Symptoms" itu dipublikasikan di Journal of Social Clinical Psychology. Wallaahu a'lam
Ingin Lebih Bahagia? Kurangi Akses Facebook - http://m.cnnindonesia.com/…/ingin-lebih-bahagia-kurangi-ak…/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar