HAMPIR sama persis kejadian di tanah air dengan negeri-negeri jiran,
zaman sekarang ini, kita tengah dilanda krisis akhlaq, sampai
berita-berita menyeramkan senantiasa ditampilkan di surat kabar lokal
dan nasional. Ada bapak yang menerkam anak kandungnya sendiri, ada
perzinahan guru yang mengorbankan muridnya sendiri, ada pula remaja
pemuda-pemudi yang makin terperosok pada pergaulan bebas sehingga berani
melakukan hubungan yang tak semestinya, astaghfirrullah… Naudzubillahi
minzaliik…
Dari beberapa diskusi dengan muslimah Asia pengamat
sosial, mari kita introspeksi diri, bahwa ada kalanya gerak-gerik
sebagai wanita memang dapat menantang syahwat lelaki, bahkan tanpa kita
sadari. Malah hal ini dijadikan trik tersendiri bagi para penjaja tubuh
di kota-kota metropolitan guna menambah daya tarik mangsanya.
Berikut lima hal atau sikap wanita yang berbahaya di tengah keramaian itu, yaitu :
1. Sedang menunduk, maksudnya ketika ada sesuatu jatuh di lantai,
wanita yang mengambil benda itu dengan posisi menungging (maaf), pasti
langsung diperhatikan oleh kaum lelaki di sekitarnya, apalagi bagi yang
tidak berhijab dengan pakaian bagian atas menjadi melorot dan
memperlihatkan bagian dada.
Tanpa kita sadari, bagian lekukan
belakang yang menonjol itu (bagian belakang pinggang ke bawah) dapat
menimbulkan syahwat lelaki. Untuk menyiasatinya, berlututlah jika
mengambil benda yang jatuh ke lantai, atau minta tolong kepada seseorang
yang berdekatan jaraknya dengan benda tersebut.
2. Gaya berjalan
dengan melenggokkan badan, kita sudah tau bahwa seluruh bagian dari
tubuh wanita adalah sangat indah. Fitnah terbesar bagi lelaki adalah
kaum wanita. Meskipun wanita yang berjalan melenggokan badan adalah
bertubuh kecil, ia mampu menaklukkan lelaki berbadan besar, ini karena
memperturutkan syahwat. Apalagi zaman kini, kian banyak wanita ‘minta
perhatian lebih’ dengan sepatu berhak tinggi-nya yang berdenting-denting
tatkala berjalan, ditambah gemerincing gelang kaki. Termasuk wanita
muslimah dengan gaya hijab ‘fashion wrapping’ balutan baju ketat, saat
melenggokan badan, sungguh pemandangan yang aduhai di mata lelaki.
3. Lirikan mata. Mungkin ada di antara kita doyan bercanda, memainkan
mata, melirik-lirik heboh bergurau dengan teman atau terbiasa bersama
keluarga. Ketahuilah, ada banyak lelaki di luar sana yang salah
mengartikan lirikan tersebut. Beberapa kejadian keji telah membuktikan,
bahwa kejahatan itu terjadi tatkala si lelaki terangsang atas gaya
lirikan mata wanita korbannya. Lirikan wanita menampilkan keseksian yang
menggoda, begitu faktanya.
4. Bibir kala berbicara. Perhatikan
di saat wanita yang tidak sadar sedang menelepon kekasihnya, “Sudah
makan, sayang? Sedang apa, dear?” Ada kalanya kalimat lembut diiringi
desahan itu membuat orang-orang menoleh ke arahnya. Di ruang tunggu
stasiun, di area resto, atau tempat umum lainnya, hal ini sering
terjadi. Innalillahi wa inna ilayhi roji’uun…akibat bebasnya informasi
di dunia maya dan kian banyak ‘inisiatif keliru’ ada lho, orang iseng
yang merekam suara mendayu-dayu dari bibir seksi wanita tersebut. Hal
itu dipergunakan sebagai cara menambah gairah bagi mereka. Imajinasi
yang tak dapat dilampiaskan pada tempatnya itu, ujungnya menuju
perzinahan pula, na’udzubillahi min zaliik…
[14:05 17/08/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: 5. Senyuman bisa berbahaya juga.
Hal ini paling banyak dibicarakan di
tanah melayu. Meskipun saat ini,
warga Malaysia diajarkan untuk lebih
ramah kepada para turis, keramah
tamahan mereka tetap kalah
dibandingkan dengan orang-orang
Indonesia, terutama wanita.
Memang sejak dulu di tahun 2007,
beberapa supir taksi memberikan
secuil nasehat, “Senyuman memang
adalah sedekah…. Kalau disini, tidak
perlu senyum jika di hadapan lelaki
di luar, Dik… Karena senyuman itu
bisa disalah-artikan…” Senyum tipis
di hadapan lelaki ajnabi, cukuplah
sekilas saja.
Senyuman kita yang merupakan ciri
keramahan dan mesra terhadap
semua orang, harus ditampilkan
sesuai budaya setempat. Di beberapa
kota Eropa pun, ada kalanya
‘senyum-senyum kita’ jika tanpa
mengenali ‘yang dilempar senyum’,
dianggap menghina atau menyindir
kejelekan tubuh atau pakaiannya. Di
Malaysia pun, kaum pendatang dari
Bangladesh, Iran, dan negeri lain
akan menganggap ‘wanita tersenyum
manis kepadanya’ karena tertarik dan
ingin berkenalan dekat. Bahaya
khan?! Jadi, silakan simpan senyum
termesra dan termanis itu hanya
untuk suami dan anak-anak di
rumah, duhai wanita muslimah!
Kaum feminis dan pemuja
sekulerisme sangat kesal dengan
‘nafsu syahwat’ lelaki ini, seolah
seluruh kesalahan ditimpakan kepada
wanita. Peristiwa pemerkosaan,
pelecehan terhadap jasmani mereka
dianggap ‘karena kejelekan sifat
kaum lelaki semata’. Padahal,
sungguh syahwat merupakan hal
manusiawi, menjadi anugerah bagi
pribadi-pribadi yang pandai
bersyukur, pandai menempatkan
nafsu diri di dalam rambu-rambuNya.
Romantisme dan langgengnya rumah
tangga pun merupakan salah satu
efek di kala syahwat telah disalurkan
pada tempat yang tepat
Oleh sebab itu, bagi kita wanita, di
saat melangsungkan aktivitas di luar
rumah, mari bantulah saudara kita
muslimin lainnya, bantulah rumah
tangga saudara kita supaya langgeng
dan rukun damai selalu, bantulah
dengan cara menghindari kebiasaan
di atas, yang tanpa disadari dapat
menggoda lelaki ajnabi. Kita perbaiki
cara berpakaian dan sikap atau gaya
tubuh demi kecintaan terhadap
Allahu Ta’ala serta terhadap saudara
muslimin dan bukti sikap menghargai
sesama manusia. Wallohu a’alam
bisshowab.
“Seorang wanita adalah seperti kapal
yang membawa penumpang di laut
dengan gelombang yang kuat.
Setelah kapal hancur semua
penumpang akan
tenggelam.” wallaahu a'lam
[14:05 17/08/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: 5. Senyuman bisa berbahaya juga.
Hal ini paling banyak dibicarakan di
tanah melayu. Meskipun saat ini,
warga Malaysia diajarkan untuk lebih
ramah kepada para turis, keramah
tamahan mereka tetap kalah
dibandingkan dengan orang-orang
Indonesia, terutama wanita.
Memang sejak dulu di tahun 2007,
beberapa supir taksi memberikan
secuil nasehat, “Senyuman memang
adalah sedekah…. Kalau disini, tidak
perlu senyum jika di hadapan lelaki
di luar, Dik… Karena senyuman itu
bisa disalah-artikan…” Senyum tipis
di hadapan lelaki ajnabi, cukuplah
sekilas saja.
Senyuman kita yang merupakan ciri
keramahan dan mesra terhadap
semua orang, harus ditampilkan
sesuai budaya setempat. Di beberapa
kota Eropa pun, ada kalanya
‘senyum-senyum kita’ jika tanpa
mengenali ‘yang dilempar senyum’,
dianggap menghina atau menyindir
kejelekan tubuh atau pakaiannya. Di
Malaysia pun, kaum pendatang dari
Bangladesh, Iran, dan negeri lain
akan menganggap ‘wanita tersenyum
manis kepadanya’ karena tertarik dan
ingin berkenalan dekat. Bahaya
khan?! Jadi, silakan simpan senyum
termesra dan termanis itu hanya
untuk suami dan anak-anak di
rumah, duhai wanita muslimah!
Kaum feminis dan pemuja
sekulerisme sangat kesal dengan
‘nafsu syahwat’ lelaki ini, seolah
seluruh kesalahan ditimpakan kepada
wanita. Peristiwa pemerkosaan,
pelecehan terhadap jasmani mereka
dianggap ‘karena kejelekan sifat
kaum lelaki semata’. Padahal,
sungguh syahwat merupakan hal
manusiawi, menjadi anugerah bagi
pribadi-pribadi yang pandai
bersyukur, pandai menempatkan
nafsu diri di dalam rambu-rambuNya.
Romantisme dan langgengnya rumah
tangga pun merupakan salah satu
efek di kala syahwat telah disalurkan
pada tempat yang tepat
Oleh sebab itu, bagi kita wanita, di
saat melangsungkan aktivitas di luar
rumah, mari bantulah saudara kita
muslimin lainnya, bantulah rumah
tangga saudara kita supaya langgeng
dan rukun damai selalu, bantulah
dengan cara menghindari kebiasaan
di atas, yang tanpa disadari dapat
menggoda lelaki ajnabi. Kita perbaiki
cara berpakaian dan sikap atau gaya
tubuh demi kecintaan terhadap
Allahu Ta’ala serta terhadap saudara
muslimin dan bukti sikap menghargai
sesama manusia. Wallohu a’alam
bisshowab.
“Seorang wanita adalah seperti kapal
yang membawa penumpang di laut
dengan gelombang yang kuat.
Setelah kapal hancur semua
penumpang akan
tenggelam.” wallaahu a'lam
[14:05 17/08/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: https://www.islampos.com/5-trik-wanita-yang-menantang-syah…/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar