Rabu, 15 Juli 2015

Stiker Keluarga di Mobil Bikin Bangga atau Bahaya?


Bismillaah. 
Untuk mencintai keluarga tentunya bisa diapresiasikan dengan berbagai cara, bahkan beberapa di negara Eropa tampaknya sudah tidak asing menunjukan rasa cintanya kepada keluarganya dengan membuat tato wajah bagian keluarganya, baik itu istri, suami, anak, ibu ataupun ayah.
Di Indonesia sendiri beberapa tahun ke belakang hingga kini memang sangat populer dengan Sticker family, terlebih stiker tanda kasih sayang kekeluargaan tersebut memang lebih favorit digunakan di kalangan pengguna kendaraan jenis mobil.
Biasanya stiker ini menggambarkan figur anggota keluarga secara lengkap yaitu Ayah, ibu dan anak-anak.
dan umumnya stiker tersebut ditempelkan di kaca mobil bagian belakang.
Heboh di media sosial, ternyata kini sudah muncul stiker keluarga dengan design yang justru menjadi tanda tanya besar, pasalnya bagi beberapa orang, stiker itu tidak lagi mencerminkan anggota keluarganya.
Mereka justru membuat pelesetan stiker keluarga yang tak lazim.
Sekilas family sticker tersebut memang terlihat unik apalagi digambarkan dengan berbagai karakter nan lucu. Tapi sadarkah bunda bahwa ada bahaya mengintai di balik sticker-sticker lucu tersebut?
Personal information berupa jumlah keluarga, nama, karakter, dan informasi lainnya ternyata membuka pintu bagi kemungkinan terjadinya tindak kriminal.
Gambar berikut ini cukup menjelaskan bagaimana personal information dimanfaatkan oleh pelaku kriminal dalam menganalisis calon korbannya.

1. Ayah dengan baju militernya. Dapat diartikan, jika ayah adalah seorang tentara maka kemungkinan besar dia tak berada di rumah karena bertugas.
2. Identitas mengenai tempat sekolah, sticker parkir, dsb. Pelaku kriminal dapat dengan mudah mengenali dimana anda bekerja, bahkan dimana anda tinggal.
3. Nama dan karakter tertentu si anak. Ketika anak didekati oleh orang asing, dan orang asing tersebut berpura2 sebagai “orang dekat” bagi sang anak, maka hal-hal buruk bisa saja terjadi.
4. Foto hewan peliharaan. Stiker di atas menggambarkan keluarga memiliki seekor anjing, yang secara jenis jelas bukan anjing penjaga.
Empat poin di atas hanyalah contoh sederhana bagaimana analisis dilakukan oleh pelaku kriminal. Tentunya masih banyak contoh lain yang bisa diambil.
Di luar negeri, sticker semacam itu dianggap sebagai hal yang norak, bahkan cenderung membahayakan.
Tapi di Indonesia, kesadaran tentang pentingnya menjaga personal information dalam hubungannya dengan keselamatan keluarga masih sangat rendah. Lihat saja di jalanan, akan sangat banyak didapati sticker seperti itu.
Ingat, kejahatan bukan hanya terjadi karena niat dari pelaku, melainkan juga adanya kesempatan. Jadi ya sebaiknya dicopot saja deh.
Wallaahu A'lam

Stiker Keluarga di Mobil Bikin Bangga atau Bahaya? - Halaman 3 - Wartakota - http://wartakota.tribunnews.com/…/stiker-keluarga-di-mobil-…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar