Rabu, 15 Juli 2015

Jaga dirimu, demi masa depanmu!!!


APA itu keperawanan? Small tissue with big issue. Inilah istilah keperawanan. Seorang gadis dapat dikatakan masih perawan jika selaput dara yang dimilikinya masih utuh. Meskipun begitu, menurut Spesialis Obtetri dan Ginekologi, dr. Boy Abidin, selaput dara bukanlah sesuatu yang tertutup rapat. Bisa saja selaput ini robek tanpa melakukan hubungan seksual, seperti kecelakaan, olahraga, dan masih banyak lagi sebab lainnya.
Di beberapa negara, keperawanan akan menentukan nasib wanita di masa depan. Jika ia tidak bisa menjaga untuk calon suaminya kelak, “Madesu” masa depan suramlah yang akan didapat. Berikut ini beberapa kisah nyata penyesalan para wanita yang merelakan keperawanannya pada lelaki yang tidak seharusnya.
Kisah yang pertama datang dari Helena (38). Telah 10 tahun mengarungi rumah tangga bersama suaminya, sebut saja Anton tapi kerapkali mengalami siksaan batin. Helena mengakui bahwa Anton bukanlah lelaki pertama yang pernah singgah dan memetik keperawanannya, lalu pergi. Sebelum menikah dengannya, Helena sudah direnggut mahkota kegadisannya oleh lelaki lain. Dan sebelum menikahi Helena, Anton telah mengetahui kondisi ini.
“Dia bilang, kalau jodoh, dalam kondisi bagaimanapun akan diterima.”
Namun setiap ada permasalahan, Anton selalu mengungkit-ungkit masa lalu Helena dan sering mengeluarkan kata-kata kasar.
Terlebih, Anton sering mencurigai Helena bermain di belakang dirinya dengan teman kerjanya. Masa lalu membuat Anton tidak percaya lagi pada Helena. Agar tidak terus-menerus dituduh selingkuh, terpaksa Helena berhenti bekerja.
Perasaan Helena sungguh tak karuan, marah, kecewa, sedih, menyesal, itulah dalam hatinya. Mengambil pelajaran dari pengalaman pahit yang dialaminya, ia bertekad untuk menjaga kedua anak perempuannya dengan baik-baik. “Saya tak ingin mereka mengalami nasib yang saya alami. Sangat menyakitkan.”
Kisah mengenaskan kedua menimpa wanita ini juga, sebut saja Titik (19). Dia juga memiliki kisah yang tidak jauh berbeda dengan kisah Tri. Ia berhasil terbujuk rayuan pacarnya dan menyerahkan mahkota kegadisannya. Akhirnya siswi kelas tiga salah satu SMA swasta di Cirebon ini pun dilanda disorientasi dan depresi hebat. Titik pun hamil. Dan orangtuanya marah besar padanya. Pacar yang menghamilinya malah mempertanyakan, anak yang ada dalam kandungannya anak dia atau bukan.
Akhirnya untuk menutupi aib, terpaksa keduanya dinikahkan. Tetapi, suaminya berubah drastis, ia menjadi ringan tangan yang dulunya penyayang. Saat kandungan Titik berusia delapan bulan, ia masih digampari suaminya. Dia pun pulang ke rumah orang tuanya dan merasa sakit hati. Setelah melahirkan anaknya, ia menolak dijenguk suaminya. “Saya menyesal.”
Keperawanan menjadi salah satu modal penting dan utama yang harus dimiliki setiap wanita. Berdasarkan penelitian lintas budaya, tutur Hepi, memperlihatkan laki-laki umumnye memilih calon istri karena alasan attractiveness. Keperawanan termasuk di dalamnya, karena menunjukkan kesucian. Tetapi tidak hanya suami yang menginginkan calon istri yang masih perawan. Wanita juga menginginkan calon suami yang masih perjaka.
keep calm say astaghfirrullaahaladziim

Sumber: Terapi Virus Merah Jambu/Ustadz Anif Sirsaeba, MBQ/Republika&BRC/Februari 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar