Rabu, 15 Juli 2015

Dimanakah Surga Dan Neraka Allaah??? (tulisan dinukil berdasarkan hadist shahih dan kabar dari Al quran)


Bismillaah
Assalamu ‘alaykum wa rahmatullahi ta’ala wa barakatuh…

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita iman Islam kepada kita, sehingga kita tegak di dalam agama-Nya. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Utusan-Nya, Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kepada keluarganya, para shahabatnya, para pengikutnya, termasuk kita semua, hingga akhir zaman.
Islam itu dibangun di atas dalil. Islam itu bersumber kepada dua hal, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Dua sumber inilah yang dikaji oleh ummat Muhammad SAW untuk dijadikan pegangan selama hidup di dunya. Mereka yang mengkaji Al-Qur’an dan Hadits Shahih sedalam-dalamnya sampai-sampai mereka mampu menafsirkan dalil-dalil serta bisa memberikan fatwa, dialah ulama, syaikh, atau imam.
Kebanyakan orang Islam jika ditanya: “Dimanakah surga dan neraka itu berada?” Mereka menjawab simpel: “Ada di dalam hati kita”. Ketahuilah, ini adalah jawaban yang salah. Sebab jika memang demikian, sama saja mereka menganggap bahwasanya surga dan neraka itu hanyalah imajinasi belaka. Jika ingin tahu, maka carilah jawabannya di dalam Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Jika kurang jelas, maka bertanyalah kepada ‘ulama. Dan di postingan ana kali ini, ana akan menjelaskan mengenai lokasi keberadaan surga dan neraka berdasarkan ayat Al-Qur’an dan Hadits Shahih serta pendapat para ‘ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Ingatlah selalu, hindarilah semua bid’ah, sebab semua bid’ah itu sesat dan menyesatkan
[7:54 malam 13/06/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: Mengenai lokasi neraka, terdapat beberapa pendapat ulama yang berbeda, yaitu:

– Neraka terdapat di langit, mengambil dalil hadits Hudzaifah tentang Nabi Muhammad SAW sewaktu mi’raj di langit melihat syurga dan neraka.
– Neraka terdapat di bawah bumi lapisan ke tujuh, mengambil dalil dari hadits riwayat Ibnu Abbas dan Mu’adz.
– Neraka terdapat di permukaan bumi tanpa diketahui lokasi persisnya, dikemukakan oleh Al-Qurthubi.
– Neraka pembahasannya mauquf, tidak bisa diketahui lokasinya dikarenakan semua hadits yang menyebutkan tempat neraka belum bisa dijadikan pegangan, ini adalah pendapat yang disepakati oleh banyak ulama seperti As-Suyuthi, Ad-Dahlawi, dan Shiddiq Hasan Khan
[7:56 malam 13/06/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya neraka jahannam diliputi oleh dunia dan surga ada di belakangnya, karena itu shirat terletak di atas neraka dan menjadi jalan menuju ke surga”. (Hadits riwayah Abu Nu’aim dalam Tarikh Ashbahan).

MENURUT ULAMA, SURGA ADANYA DI LANGIT, SEDANGKAN NERAKA ADANYA DI PERUT BUMI!
Apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW: “Neraka Jahannam diliputi oleh dunia dan surga ada di belakangnya”??? Wallahu a’lam bi showwab. Hadits ini mengindikasikan bahwa neraka itu diliputi oleh dunya, dalam artian bahwa lokasi neraka itu adanya di dalam perut bumi (Dunya bisa ditafsirkan pula sebagai Bumi). Surga ada di belakangnya, dalam artian bahwa lokasi syurga (jannah) terletak di atas langit yang ketujuh. Alam semesta yang sangat luas, luar angkasa yang sangat luas, langit yang tujuh, di atasnya terdapat ‘alam jannah (syurga) yang luasnya seluas langit dan bumi. Dan Shirat terletak di atas neraka dan menjadi jalan menuju ke jannah.
Dalam ayat Al-Qur’an dan hadits shahih yang lain pun telah diterangkan, bahwa bumi itu ada tujuh lapis, langit pun ada tujuh lapis. Nah di atas langit ketujuh ada beberapa ‘alam (tempat) di antaranya: Ma’arij, Baitul Ma’mur, Sidratul Muntaha’, Kursiy Allah, serta ‘Arsy Allah. Dan Allah SWT bersemayam di atas ‘arsy-Nya. Ketahuilah ‘arsy adalah atap alam semesta. Sedangkan surga itu adanya di atas langit. Surga dan neraka sama-sama memiliki 8 tingkatan (delapan neraka dan delapan syurga), sedangkan atap surga Firdaus (surga tertinggi) adalah ‘arsy Allah. Jadi ‘arsy Allah adalah atap bagi alam semesta serta atap bagi syurga Firdaus.
Diriwayatkan dari ‘Ikrimah, dari ibnu ‘Abbar berkata: “Suatu ketika shahabat Umar kedatangan dua orang Yahudi yang kemudian bertanya: ‘Wahai Umar, di mana adanya surga dan neraka?’ Kemudian Umar menjawab: ‘Surga di atas langit dan neraka di bawah bumi'”. 
[7:58 malam 13/06/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: SESUNGGUHNYA JANNAH (SYURGA) DAN NERAKA TELAH TERCIPTA SEBELUM NABI ADAM AS DICIPTAKAN!

Salah seorang Ulama’ Ahlussunnah wal Jamaa’ah yang bernama Al-Imam Abu Ja’far Ath Thohaawy RHM berkata:
“Surga dan neraka itu telah diciptakan Allah SWT. Allah SWT menciptakan Surga dan Neraka itu sebelum menciptakan makhluk yang lain. Allah swt telah menciptakan untuk neraka ada penghuninya dan surga ada penghuninya. Barangsiapa yang Allah SWT kehendaki, maka Allah SWT akan memasukkannya ke dalam surga (jannah) karena keutamaan Allah SWT terhadapnya. Dan barangsiapa yang dikehendaki-Nya akan masuk ke dalam neraka maka itu adalah sesuai dengan keadilan-Nya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya. Perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang”. (Imam Abu Ja’far Ath-Thohawiy RHM dalam Kitab Al-‘Aqiidah Ath-Thohaawiyyah).
Pen-syarah Kitab Al-‘Aqiidah Ath-Thohaawiyyah yang bernama Imam Muhammad bin Muhammad bin Al-‘Izz Al-Hanafi RHM berkata:
“Imam Ath-Thohaawy RHM berkata bahwa Surga dan Neraka adalah makhluk dan Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat bahwa Surga dan Neraka itu telah tercipta dan sekarang telah ada. Dan Ahlussunnah wal Jama’ah masih tetap meyakini seperti ini dari dahulu sampai hari ini, hingga kemudian muncul-lah Ahlul Bid’ah yaitu Mu’tazilah dan Qodariyyah yang mereka memungkiri bahwa Surga dan Neraka itu sudah ada dan Surga dan Neraka adalah ciptaan Allah SWT. Mereka (Mu’tazilah dan Qodariyyah) mengatakan bahwa keyakinan mereka (Ahlul Bid’ah) adalah bahwa Allah SWT akan menciptakan Surga dan Neraka pada hari Kiamat. Mereka berpaham seperti itu karena mereka membuat syari’at yang tidak diperbuat dari Allah SWT, yaitu: Allah SWT sebagai Allah seharusnya melakukan begini, begini, tidak boleh berbuat begitu dan begitu. Mereka (Mu’tazilah dan Qodariyyah) menganalogikan AllAh SWT dengan manusia dan perbuatannya. Mereka (Mu’tazilah dan Qodariyyah) menyerupakan Allah SWT seperti makhluk ciptaan-Nya; dan kemudian Jahmiyyah (kelompok sesat lainnya) masuk dan tergolong dalam perkara mereka. Sehingga bersamaan dengan musyabihah (firqoh yang memperserupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya atau memperserupakan makhluk-Nya dengan Allah SWT) maka mereka juga adalah mu’attilah (orang-orang yang mengingkari bahwa Allah SWT tidak boleh berbuat begini, Allah SWT tidak patut punya ini dan itu. Mereka meyakini Allah SWT tidak punya nama dan tidak punya shifat, Allah SWT tidak hidup dan Allah SWT tidak mati, Allah SWT tidak di langit dan Allah SWT tidak di bumi). Itu adalah paham yang sesat yang dipahami oleh kelompok atau firqoh Al Jahmiyyah. Dimana mereka (Al-Jahmiyyah) mengatakan: Kalau Allah SWT menciptakan surga dan neraka sebelum adanya pembalasan, maka itu sia-sia (pemborosan), karena surga dan neraka tidak ditempati dalam jangka yang sangat lama. Mereka menolak dalil-dalil dan nash-nash yang menyebabkan mereka menyimpang dari Syari’at yang benar, karena mereka mengharuskan Allah SWT untuk begini dan begitu. Mereka memanipulasi (menolak) terhadap nash-nash Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW, dari tempat dan pemahaman yang semestinya. Orang yang tidak sepaham dengan mereka, oleh mereka dianggap sesat dan Bid’ah”. (Imam Muhammad bin Muhammad bin Al-‘Izz Al-Hanafi).
[7:59 malam 13/06/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: SURGA YANG DIPERLUAS, NERAKA YANG TIDAK PENUH, SERTA MATAHARI DAN BULAN BERPUTAR DAN MENGITARI DI DALAM NERAKA PADA HARI KIAMAT!

MATAHARI DAN BULAN AKAN MENGITARI DI DALAM NERAKA PADA HARI KIAMAT KELAK!
Allah SWT berfirman:
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ
(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam: “Apakah kamu sudah penuh?” Dia (Jahannam) menjawab: “Masih adakah tambahan?” (QS Qaf (50): 30).

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَزَالُ جَهَنَّمُ {تَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ} حَتَّى يَضَعَ رَبُّ الْعِزَّةِ فِيهَا قَدَمَهُ فَتَقُولُ قَطْ قَطْ
“Senantiasa ke dalam Jahannam itu dicampakkan dan dilempari dengan penghuninya (penghuni neraka), tetapi Jahannam itu selalu mengatakan: ‘Apakah masih ada tambahan, yaa Allah?’ Dan terus-menerus tidak pernah penuh sampai dengan Allah meletakkan kaki-Nya, lalu Jahannam mengatakan: ‘Cukup, cukup'”. (Hadits Riwayat Muslim no: 7256, Bukhari no: 6661, dan Turmudzi no: 3272).

Dalam Hadits Riwayat Imam Al-Bukhari no: 4850 dan Imam Muslim no: 7354, dari Shahabat Abu Hurairoh RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
تَحَاجَّتْ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتْ النَّارُ أُوثِرْتُ بِالْمُتَكَبِّرِينَ وَالْمُتَجَبِّرِينَ وَقَالَتْ الْجَنَّةُ مَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لِلْجَنَّةِ أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَقَالَ لِلنَّارِ إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا مِلْؤُهَا فَأَمَّا النَّارُ فَلَا تَمْتَلِئُ حَتَّى يَضَعَ رِجْلَهُ فَتَقُولُ قَطْ قَطْ فَهُنَالِكَ تَمْتَلِئُ وَيُزْوَى بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ وَلَا يَظْلِمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ خَلْقِهِ أَحَدًا وَأَمَّا الْجَنَّةُ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنْشِئُ لَهَا خَلْقًا
“Surga dan neraka saling menghujat. Api neraka berkata: ‘Aku diutamakan bagi penghuniku adalah orang-orang yang sombong, kejam, tirani’. Lalu surga mengatakan: ‘Kenapa yang masuk kepadaku tidak ada lain kecuali orang-orang yang lemah, orang-orang yang tidak terpandang?’ Lalu Allah SWT berfirman kepada Surga: ‘Wahai surga, kamu adalah kasih-sayang-Ku, dimana Aku menyayangi kalian siapa yang Aku kehendaki’. Kemudian Allah SWT berfirman kepada Api Neraka (Jahannam): ‘Wahai neraka, kamu adalah siksa-Ku, Aku siksa melalui kamu siapa saja yang Aku kehendaki’. Dan setiap dari keduanya mempunyai penghuni yang memenuhinya. Adapun neraka, tidaklah penuh sehingga Allah SWT meletakkan kaki-Nya dan neraka pun berkata: ‘Cukup, cukup’. Pada saat itu, maka penuhlah neraka dan satu dengan yang lainnya sudah sangat padat. Dan Allah SWT tidak menzhalimi seorang pun dari makhluk-Nya. Adapun surga, maka Allah SWT memperluasnya”.

Dari Abu Hurairoh RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
الشمس والقمر ثوران مكوران في النار يوم القيامة
“Matahari dan Bulan, berputar dan mengitari di dalam neraka pada hari kiamat”. (Hadits Shahih. Hadits ini terdapat di dalam Kitab Silsilah Hadits Ash-Shahihah no: 124, juga dalam Kitab Misykat Al-Mashobih no: 5692, karangan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani RHM).
[8:00 malam 13/06/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: Nah kesimpulan dari pembahasan ana kali ini adalah bahwasanya:

1] Menurut sebagian ‘ulama, lokasi surga dan neraka terdapat di langit, sebab Nabi Muhammad SAW pernah melihat surga dan neraka di atas langit ketika beliau SAW ber-mi’raj.
2] Menurut sebagian ‘ulama, lokasi surga terdapat di atas langit, sedangkan lokasi neraka terdapat di perut bumi lapisan ke tujuh, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas dan Mu’adz.
3] Menurut sebagian ‘ulama, lokasi neraka terdapat di permukaan bumi tanpa diketahui lokasi persisnya.
4] Neraka pembahasannya mauquf, tidak bisa diketahui lokasinya dikarenakan semua hadits yang menyebutkan tempat neraka belum bisa dijadikan pegangan, ini adalah pendapat yang disepakati oleh banyak ulama seperti As-Suyuthi, Ad-Dahlawi, dan Syaikh Shiddiq Hasan Khan.
5] Lokasi Sijjin berada di bawah tujuh lapis bumi, sedangkan lokasi ‘Iliyin berada di atas langit yang ketujuh.
6] Neraka dan syurga adalah ciptaan Allah.
7] Semenjak zaman Nabi Adam AS dahulu, sesungguhnya neraka dan syurga sudah tercipta lebih dahulu.
8] Syurga itu luasnya seluas langit dan bumi.
9] Sifat neraka tak pernah penuh dan selalu ingin diberi tambahan untuk menjadi penghuninya, kecuali setelah Allah SWT meletakkan kaki-Nya barulah neraka akan berkata: “Cukup, Cukup”.
10] Matahari dan bulan akan berputar dan mengitari di dalam neraka pada hari kiamat kelak.
11] Detik ini juga, segeralah antum bertaubat dari berbuat bid’ah biar antum tidak masuk ke dalam neraka, sebab semua bid’ah itu sesat, dan semua kesesatan ujung-ujungnya akan masuk ke neraka. Takutkah antum dengan dahsyatnya api neraka, apalagi neraka Jahannam? Jika takut, maka berhentilah dari berbuat bid’ah detik ini juga!
Tentunya kita selalu berharap kepada Allah SWT maghfiroh dan pahala dari-Nya, dan dijauhkan oleh-Nya dari segala fitnah, dan dijauhkan pula oleh-Nya dari azab kubur serta dari azab api neraka, dan dimasukkan ke dalam syurga Firdaus-Nya, dan diberi hadiah tujuh puluh dua bidadari cantik sebagai hadiah di syurga-Nya. Serta kita pun selalu berharap agar dapat memandang Wajah-Nya di syurga kelak.
Yaa Allah, berilah kami hidayah dan inayah-Mu. Dan semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Khatamun Anbiya’, Nabiyuna, Muhammad Rasulullah SAW, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in, dan seluruh ummatnya -termasuk ana pribadi- sampai akhir zaman. Amin.
wallaahu a'lam
Wabillahi tawfiq wal hidayah.

Wassalamu ‘alaykum wa rahmatullahi ta’ala wa barakatuh…
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar