Jumat, 31 Juli 2015

Rahasia Kecerdasan Orang-orang Yahudi: Ambil yang Baik, Buang yang Buruk





Bismillaah...
DALAM Qur’an, tertulis bahwa kebanyakan dari
golongan Yahudi ialah diberi karunia berupa
kepintaran akal. Artikel Dr Stephen Carr Leon
patut menjadi renungan bersama. Stephen
menulis dari pengamatan langsung. Setelah
berada 3 tahun di Israel karena menjalani
housemanship dibeberapa rumah sakit di sana.
Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik
yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu,
“Mengapa Yahudi Pintar ?”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980,
Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke
California, terlintas di benaknya, apa sebabnya
Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi
kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu
kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk
Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini
memakan waktu hampir delapan tahun. Karena
harus mengumpulkan data-data yang setepat
mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal
melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu
sedang mengandung, sang ibu dan bapak akan
membeli buku matematika dan menyelesaikan
soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang
mengandung sering membawa buku matematika
dan bertanya beberapa soal yang tak dapat
diselesaikan. Kebetulan Stephen suka
matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang
masih di kandungan, saya sedang melatih
otaknya, semoga ia menjadi jenius.”
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut
terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh
si calon ibu mengerjakan latihan matematika
sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen
perhatikan adalah cara makan. Sejak awal
mengandung dia suka sekali memakan kacang
badam dan korma bersama susu. Tengah hari
makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala
bersama salad yang dicampur dengan badam dan
berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh
baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan
mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat
merusak perkembangan dan penumbuhan otak
anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang
orang Yahudi ketika mengandung. menjadi
semacam kewajiban untuk ibu yang sedang
mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama
orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan,
“Perhatian utama saya adalah menu mereka.
Pada setiap undangan yang sama saya
perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan
(hanya isi atau fillet),”
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging.
Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja.
Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan
ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan
kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan
dahulu sebelum hidangan utama. Jangan
terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi
Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu.
Menurut mereka, dengan memakan hidangan
kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah
buahan, ini akan menyebabkan kita merasa
ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami
pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda
diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali
kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan
menyuruh Anda keluar dari rumah mereka.
Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian
menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama
pada otak manusia dan akan melekat pada gen.
Artinya, keturunan perokok bakal membawa
generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu
penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah
mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat
memperhatikan makanan, makanan awal adalah
buah buahan bersama kacang badam, diikuti
dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi
sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami
tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi
akan diajar matematika berbasis perniagaan.
Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam
pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak
anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa
saya katakan 6 tahun ke belakang,”
katanya.Segala pelajaran akan dengan mudah di
tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran
tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi
mereka. Olahraga yang diutamakan adalah
memanah, menembak dan berlari.Menurut teman
Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak
dapat melatih otak fokus. Di samping itu
menembak bagian dari persiapan untuk membela
negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi
(menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan
pelajaran sains. Mereka didorong untuk
menciptakan produk. Meski proyek mereka
kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan,
tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata,
medis dan teknik . Ide itu akan dibawa ke jenjang
lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas
ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat
mereka begitu agresif dan seriusnya mereka
belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas,
mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek.
Mereka harus mempraktikkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar
setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $
US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya, dan bagaimana dengan di
negeri kita? Apa syarat kelulusan? Banyak yang
hanya dengan syarat mencapai nilai 60 saja,
bahkan ada beberapa yang hanya cukup dengan
nilai 55 saja, dan malah banyak yang di katrol.
Praktek Kerja Lapangan hanya sekedarnya, tidak
benar-benar memikirkan sebuah proyek yang
berguna bagi umat. Setidaknya, ini yang harus
kita cermati dan perbaiki.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah,
melahirkan anak dan keturunan yang cerdas
adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang
bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses,
melewati beberapa generasi mungkin? Wallaahu a'lam.

content_detail.php?lang=en&id=14583&type=9#
.VJpuCSugA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar