Sabtu, 05 September 2015

Di Pakistan, Batu Bata Hingga Racun Tikus Jadi Bahan Baku Obat Palsu


Jakarta - Pembuatan obat palsu memang melanggar hukum. Selain menipu pasien, kematian akibat keracunan menjadi risiko lain dari bisnis obat palsu.
Di Pakistan, bisnis obat palsu masih menjanjikan untung yang berlipat. Mulai dari batu bata, racun tikus, pestisida hingga sirup dan pewarna makanan diaduk jadi satu dan diberikan label obat, serta dijual bebas!
Shazill Maqsood, salah seorang warga Pakistan mengaku pernah memberikan obat palsu untuk anaknya. Ia mengatakan sang anak mengidap pneumonia, sementara ia tak memiliki cukup uang untuk membawa anak berobat ke dokter. Akhirnya beberapa kerabat menyuruhnya untuk membeli obat puyer di toko obat lokal.
Baca juga: Dapat Obat dengan Harga Lebih Murah? Waspada, Bisa Jadi Palsu!
"Tapi keadaan anakku makin memburuk. Dan akhirnya mau tak mau aku membawa anakku ke dokter. Dokter mengatakan apa yang diminum anakku bukanlah obat dan malah membahayakan nyawanya," tutur Maqsood, seperti dikutip dari CNN, Selasa (1/9/2015).
Bisnis obat palsu memang masih lekat di Pakistan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pada tahun 2012 saja, 120 orang meninggal akibat keracunan obat palsu. Sementara itu berdasarkan data lainnya, diketahui memang kasus obat palsu terjadi paling banyak di Asia.
Salah seorang penjual obat palsu di Pakistan mengaku sudah menjalani bisnis selama 15 tahun. Batu bata yang dihancurkan, kapur, atau tepung menjadi bahan baku utama untuk obat puyer. Sementara sirup, pewarna makanan hingga pestisida dan racun tikus menjadi bahan baku obat sirup.
[11:21 03/09/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: "Kami membuat apa saja, obat apa yang sedang laku di pasaran, kami akan membuatnya. Tinggal mengganti bungkus dan warna obat, barang ini sudah bisa dijual," tutur penjual yang tak disebutkan namanya tersebut.

Sementara itu, plastik, botol, tutup botol, kotak kardus, kapsul dan lain-lainnya dibeli secara terpisah. Javed Iqbal, salah satu penjual kapsul dan kotak obat mengaku tak mau disangkut-pautkan dengan bisnis terlarang tersebut. Ia mengaku tidak bertanggung-jawab terhadap penggunaan barang yang dijualnya.
Pemerintah Pakistan sendiri sebenarnya sudah berupaya untuk menangkal bisnis jahat ini. Pada tahun 2010, pemerintah sudah membuat badan khusus yang memiliki wewenang untuk menangkap dan memusnahkan obat-obat palsu. Meski begitu, adanya badan ini nyatanya tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
"Kami memang memiliki peraturan, namun tidak ditegakkan. Tidak hanya obat lokal, para pembuat obat palsu pun memalsukan obat-obat bermerek, mengemasnya ke dalam botol dan kardus yang cantik, serta menjualnya kepada pasien yang sedang sakit," tutur Farmann Abbass, apoteker yang tergabung dalam Pakistani Pharmacist Association. Wallaahu A'lam
[11:22 03/09/2015] Pena Sejuk Samudera Biru: detikHealth | Di Pakistan, Batu Bata Hingga Racun Tikus Jadi Bahan Baku Obat Palsu -http://m.detik.com/…/di-pakistan-batu-bata-hingga-racun-tik…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar