Jumat, 09 Oktober 2015

PENYAKIT HATI


Berkata Ibnul Qayyim -rahimahullah-:
•Maka penyakit hati itu lebih parah dari sekedar penyakit dibadan, karena penyakit badan ujungnya adalah membawa penyandangnya kepada kematian 
🏻sedangkan penyakit hati membawa penyandangnya kepada kesengsaraan abadi 
Dan tidaklah ada penawar dari penyakit ini kecuali ilmu, oleh sebab itulah Allah -subhanahu wa ta'ala- memberikan nama kitab-Nya dengan Syifaa (penawar) terhadap penyakit hati.
📎Allah -subhanahu wa ta'ala- berfirman;
"Wahai sekalian manusia, telah datang kepada kalian peringatan dari rabb kalian dan syifaa (penawar) penyakit didalam hati dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman".
QS. Yunus: 57.
🏻🏻Oleh sebab itulah perumpamaan ulama bagi hati itu seperti perumpamaan dokter bagi tubuh manusia, sehingga para ulama disebut; "dokter hati", ini sekedar perumpaan antara keduanya, yang kenyataannya sebenarnya lebih dari sekedar hal tersebut, karena kebanyakan manusia kadang tidak membutuhkan para dokter, dan tidak terdapat dokter kecuali disebagian kecil suatu negeri, dan kadang ada seorang yang seumur hidupnya tidak pernah membutuhkan seorang dokterpun.
🏻Adapun para ulama' (orang-orang yang berilmu) tentang Allah dan perintah-Nya, maka mereka adalah sumber kehidupan dan ruhnya, sehingga tak sekejap matapun kecuali mereka membutuhkannya.
✔Maka kebutuhan hati terhadap ilmu tidaklah sebanding dengan kebutuhan bernafas terhadap udara, bahkan jauh lebih dari itu.
Kesimpulannya adalah bahwa ilmu bagi hati seseorang bagaikan air untuk seekor ikan
Jika (ikan) itu kehilangan air maka matilah ia, dan perumpamaan ilmu bagi hati juga seperti cahaya bagi mata, seperti kebutuhan pendengaran telinga terhadap ucapan lisan, jika tanpa hal tersebut maka mata menjadi buta dan telinga menjadi tuli serta lisan menjadi kaku".
WALLAAHU A'LAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar