Rabu, 04 November 2015

PAHLAWANPUN MENANGIS....

 
Kalau hanya menjalani sebuah taqdir,nurut,manut dan nutut maka susah sekali kita beranjak untuk menggeser dari semua kejumudan dan keterbelakangan republik ini.
Republik indonesia memerlukan para bangsawan dan negarawan yang menjadi pemimpin karena merekalah sejatinya para pemangku negri ini.Bukan para profitur,para pengusaha yang seenaknya saja menjual aset aset rakyat kepada asing.Lihatlah wahai saudaraku...negri ini sudah menjadi milik para penyamun,para kapitalis sejati,para pengusaha.Mereka sudah mengkavling bagianya masing-masing.Mereka sudah menjadikan aset bangsa menjadi barang dagangan.
Wahai para pemuda.....mari kita bersumpah kembali untuk kejayaan Indonesia raya.Lihatlah Hayam Wuruk dan Gajah Mada,mereka sudah menyatukan nenek moyang kita untuk menjadikan nusantara menjadi negara besar dan disegani.Tengoklah para pahlawan2 kita Diponegoro,Soedirman,Cut Nyak Dien,Imam Bonjol,Patimura, dan semua orang yang menegakkan rebublik ini supaya kokoh,tegak berdiri tidak sedikitpun merasakan manis dn nikmatnya merdeka.
1928, delapan puluh tujuh tahun sudah seluruh pemuda indonesia bersumpah untuk memajukan negrinya.Tetapi kini.... pemimpinnya lebih banyak menjual aset negaranya.Mereka sudah berkongkalikong dengan para komprador,kapitalis dan penghianat.
Duhai pemuda..ayo kita rebut kembali semangat '28,ayo kita bangun dari tidur lelapmu dan sinsingkan lengan bajumu.Bangunan republik ini sudah retak dan nyaris roboh terkoyak oleh para pengkhianat..akankan kita biarkan?
WALLAAHU A'LAM. UP!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar