Senin, 09 November 2015

Engklek, Permainan Pemuja Setan

Masih ingat ngga, waktu kecil dlu ada permainan melempar batu di dalam garis kotak kotak, terus dengan kaki satu loncat2 di antara kotak-kotak itu buat sampai puncak dan ambil batu yang dilempar tadi? Yup, permainan itu dalam bahasa Betawi disebut Engklek atau Ciplek Gunung.
Tapi apakah anda tau bahwa permainan ini sebenarnya berasal dari ritual pemujaan setan yang disebut Sundamanda?
Pada zaman peradaban kuno, di Eropa Barat terdapat sebuah permainan paganis dan mistik yang lahir dari peradaban Babilonia kuno, ketika Dewi Ishtar mengunjungi dunia rendah, dia harus menanggalkann sepotong pakaiannnya di tiap 7 pintu yang dilalui. Permainan ini disebut sebagai Sundamanda.
*Ishtar dalam konteks babilonia kuno adalah dewi kesuburan, cinta, perang, dan hubungan seksual. Dalam susunan masyarakat dewa Babilonia, ia adalah dewi perwujudan planet Venus.
Bertrand Russel, dalam bukunya A History of Western Philosophy (Sejarah Filsafat Barat) (1945), menyatakan bahwa model dewi kesuburuan seperti Ishtar menyebar hampir di seluruh peradaban. Jika kita membaca sejarah Agama Kuno, inilah sebenarnya asal mula suatu dewi bangsa Ephesus yang biasa disebut Diana.
Kita juga mengenal Dewi Anat di Kanaan, lalu ada Isis di Mesir, Inana di Sumeria Kuno, Aphrodite di belahan Yunani, Devaki di India, Fortuna di Romawi, atau Shing Moo di China. Dari sini kemudian, mereka melakukan berbagai ritus-ritus penyembahan, termasuk Sudamanda.
Annemari Schimel, pengkaji peradaban kuno, dalam buku terkenalnya Mysteries of Numbers (Oxford: 1994), mengatakan bahwa dalam misteri-misteri Mithras (kepercayaan yang memuja Dewa Mitras atau Dewa Matahari), orang-orang yang benar-benar ahli akhirnya mencapai pintu ke 8 yang merupakan pintu cahaya dimana mereka harus telanjang; yaitu menanggalkan seluruh sifat materi, dan siap kembali ke dunia spiritual.
Tujuh tingkat ini pula yang menjadi inisiasi dasar konsep Kristen tentang 7 tempat penyucian. Padahal konsep ini sejatinya berasal dari pemujaan kepercayaan Mithras dan ide-ide kuno tentang pendakian manusia menuju langit-langit berbintang.
Sebuah permainan anak seperti Sudamanda, lanjut Schimmel, datang ke Jerman dan Inggris melalui bala tentara romawi. Dalam permainan ini, seorang anak melompat melewati gambar seperti tanggah di atas tanah, dan tangga terakhir di kotak kedelapan disebut surga atau neraka. wallaahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar